Thursday, December 16, 2010

:: Ummat Rasulullah SAW ::

Sudahkah kita termasuk ummat Rasulullah Saw..?


Dalam sebuah riwayat, ketika seorang hamba masuk ke dalam kuburnya lalu ia menjawab pertanyaan dengan benar, maka ia akan dilapangkan kuburnya dan dihindari dari adzab kubur, demikian pula sebaliknya. Salah satu pertanyaan yang ditanyakan di alam barzakh (alam kubur) bisa kita lihat sebagaimana hadits ;

Rasulullah saw bersabda ; “Seorang hamba apabila telah dimasukkan ke dalam kubur dan ditinggalkan oleh handai taulannya, ia dapat mendengar suara sendal mereka. Jika mereka telah pergi, dua malaikat mendatanginya, mendudukannya dan bertanya, “apa komentarmu tentang lelaki bernama Muhammad ?”. Jika ia mukmin, ia berkata, “Aku bersaksi bahwa ia adalah hamba Allah dan Rasul-Nya”. Jika ia kafir atau munafiq, ia menjawab, “Aku tidak tahu, aku hanya mengatakan apa yang orang-orang katakan tentang dia “. Lalu ada yang menjawab “Kamu tidak tahu dan tidak mengikutinya”.
(HR : Bukhari, Muslim, Abu Daud).

Setidaknya beberapa dua hal yang perlu kita cermati sesuai dengan hadits diatas ;

Jawaban seorang mukmin.


Pada zaman ini, boleh dipastikan bahwa kaum muslimin tidak pernah melihat secara langsung sosok Rasulullah Saw, tetapi kita bisa mengetahui Beliau dari banyaknya informasi melalui majelis ta’lim, pada ulama, ustadz, artikel di internet, siara di radio, buku-buku dan berbagai media lainnya. Tetapi seperti apakah pendekatan kesaksian yang perlu kita pahami dari pernyataan seorang hamba sebagaimana kalimat diatas ?.

Hal pertama yang perlu kita cermati adalah, kalimat “jika ia mu’min maka ia berkata ; “Aku bersaksi bahwa ia adalah hamba Allah dan Rasul-Nya”. Definisi seorang mu’min dinyatakan di dalam Al Quran melalui ayat ;

”Sesungguhnya orang-orang yang beriman (mu’min) itu hanyalah orang-orang yang percaya (beriman) kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjuang (berjihad) dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah. Mereka itulah orang-orang yang benar”. (49 :15)

Kesaksian yang dimaksud dalam kalimat ini sangat bertingkat-tingkat, dari hanya sekedar perkataan, sampai pada kesaksian yang berasal dari keyakinan yang sangat mendalam yang terpancar melalui akhlaq keseharian mereka. Hal ini semakna dengan ayat diatas, bahwa orang mu’min adalah mereka yang tidak ragu lagi dengan keimanan mereka terhadap Allah dan Rasul-Nya, sehingga mereka senantiasa bersungguh-sungguh (berjihad) dengan harta dan jiwa mereka di jalan Allah.

Sedangkan bentuk keimanan mereka kepada Rasulullah dinyatakan oleh Allah sebagaimana ayat;

“Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu lihat mereka ruku' dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar”. (Al Fath 48 : 29).

Setidaknya ada 4 ciri hamba Allah yang diakui menjadi ummat Rasulullah. Sebagaimana ayat diatas mereka adalah ;

1. Mereka keras terhadap orang kafir.

a.Ulama memahami arti ayat ini bukan tidak terbatas pada orang non-muslim saja yang dimaksud, tetapi siapapun juga yang melakukan perilaku kekufuran mulai dari yang terkecil hingga yang terbesar, baik itu orang muslim maupun non-muslim. Hal ini sebagaimana ayat : “Jika kamu bersyukur akan kutambah nikmat-Ku, dan jika kamu kufur, ingatlah adzab Allah sangat pedih..”

b. Termasuk dalam makna dari ayat ini adalah, tidak mengikuti perilaku atau berbagai macam perbuatan yang dilakukan juga oleh mereka yang tergolong ke dalam orang yang kafir menurut definisi Al Quran dan Sunnah. Seperti memakan riba, berjudi, mengambil hukum selain hukum Allah, dan lain sebagainya. Hal ini sebagaimana ayat ; “ untukmu agamamu, untuk ku agamaku..”

2. Saling berkasih sayang di antara mereka (kaum muslimin).

a.Kasih sayang yang berorientasi pada kehidupan dunia dan akhirat, bukan hanya dunia semata-mata. Hal ini sebagaimana ayat ; “Sesungguhnya orang mu’min itu bersaudara..”. Dan dalam sebuah hadits Rasulullah saw bersabda; “..Orang yang saling mencintai karena Allah, mereka bertemu dan berpisah karena Allah…”.

3. Senantiasa mencari keridhoan Allah dalam beribadah.

a. Amal yang dilakukan hanya disandarkan semata-mata untuk mencari keridhoan Allah, bukan kepada selain Allah.

4.Tercermin ketaatan pada perilaku mereka.

a.‘Bekas sujud pada muka mereka’ tidak semata-mata dipahami adanya tanda pada kening mereka karena bersujud, tetapi maknanya lebih luas dari pada itu. Ada ‘bekas’ dari setiap ibadah yang mereka lakukan yang tercermin dalam kehidupan keseharian mereka. Dalam sebuah hadits, Rasulullah saw membenci seseorang yang semata-mata memperlihatkan bekas sujudnya karena riya atau karena ingin dilihat oleh manusia bahwa ia adalah orang yang taat beribadah. Hal ini semakna dengan apa yang dianyatakan dalam Al Quran melalui ayat ; “Celakalah orang-orang yang shalat, yaitu yang mereka lalai dari shalatnya, mereka yang riya…”

Jawaban orang kafir dan munafik


“Aku tidak tahu, aku hanya mengatakan apa yang orang-orang katakan tentang dia “. Lalu ada yang menjawab “Kamu tidak tahu dan tidak mengikutinya”.

Jawaban orang kafir dan munafik tercermin melalui kalimat diatas, bahwa mereka adalah orang-orang yang sangat berbeda dengan orang mu’min, mereka hanya mengetahui sangat sedikit tentang Rasulullah, dan mereka tidak mengikuti apa yang di ajarkan oleh Rasululullah dalam perilaku keseharian mereka.

Semoga apa yang di uraikan secara sederhana dapat dijadikan cermin oleh diri kita agar kita bisa termasuk ke dalam golongan ummat Rasulullah yang sekaligus memberikan keselamatan pada kita dari adzab kubur. Wallahu’alam.

No comments:

Post a Comment

Assalamualaikum . Moga diredhai Allah Taala . Amin..

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...